Mengubah orang yang alergi
meminta maaf menjadi suka mengucapkan maaf, menjadikan tuan kikir menjadi
dermawan, dan yang hobi menyebar gosip menjadi pandai menyimpan rahasia, serta
membuat seseorang merasa lebih berani bersosialisai. Apakah dia teman, orangtua,
atau pasangan. Ubahlah keadaan orang itu menjadi lebih baik untuk selamanya.
Pernahkah
merasakan kesal ketika salah satu teman di kampus mengingkari janjinya, merusakkan
barang yang dipinjamnya, bahkan menghilangkannya, dan sampai detik ini tak
kunjung ada kata maaf. Pernahkah kamu berfikir bahwa bagi sebagian orang, meminta
maaf ibarat mencabut gigi sendiri. Jika kamu menginginkan seseorang mengucapkan
kata “maafkan aku”, ajaklah dia ke kondisi yang menyenangkan hatinya. Setelah
itu, ucapkan bahwa kamu sangat suka berteman dengan orang yang selalu mengakui
kesalahnnya dan mau meminta maaf. Apabila hal itu masih belum bisa menggugah
kata maaf dari mulutnya, ubahlah strategi. Tapi, perlu dicatat bahwa ini bukan
hanya untuk jangka pendek, semakin sering seseorang meminta maaf, semakin mudah
ia melakukannya. Usahakan taktik yang kamu lakukan kearah penyesalan. Ceritakan
padanya sebuah cerita pendek yang bertujuan menyindir perilakunya, yang sengaja
kamu “bumbui” untuk tujuan agar dia meminta maaf. “…tahukah kamu mengapa Marvin
mengucapkan maaf akan suatu hal yang menurut kebanyakan orang itu merupakan hal
yang biasa? karena menurut Marvin, dengan mengucapkan kata maaf, kita telah
melegakan hati orang yang tersakiti… dan aku paling suka bagian itu”.
Kita berteman tidak hanya dengan satu orang, semakin
banyak teman, semakin beragam tipe teman yang kita temui, salah satunya teman
yang selalu menyebar gosip. Tidak peduli itu fakta atau sekadar desas-desus,
teman yang mempunyai hobi membicarakan kehidupan orang lain akan selalu
menyebarkan berita “terbaru” yang menurutnya merupakan hiburan gratis. Selain itu,
bagi seseorang yang hobi menyebar gosip memberikan efek perasaan berkuasa dan
memberikan rasa nyaman atas perilakunya sendiri. Sebagai teman, tentu kadang
ada perasaan risih mendengar semua omongannya yang belum tentu keakuratannya.
Kalau itu terjadi pada dirimu, ucapkan padanya “Larita (sebutkan salah satu nama
teman yang dijadikan bahan gosip) hebat karena dia adalah orang yang tahu bagaimana cara menyimpan
rahasia, aku senang sekali jika dia mengubah subjek ketika seseorang berbicara
negatif tentang orang lain. Dia tidak terperangkap pada permainan gosip”, atau
“Aku mendengar dari seseorang, aku sungguh tidak tahu dari siapa dan rumornya
adalah kamu penggosip paling tenar di lingkungan ini, tapi aku yakin berita itu
tidak benar”. Hal ini akan memberikan dorongan agar temanmu si bigos akan segera menghentikan
kebiasaan jelaknya tersebut.
“Kenapa sich
temanku yang satu ini dari semester satu sampai sekarang semester enam tidak
berubah, baik penampilan maupun cara bersikapnya, tetep aja kuper”, pernahkan
terbesit pikiran seperti itu ketika kamu memandang salah satu teman yang selalu
memilih duduk dipojok kelas. Kenapa kamu nggak
mencoba merubahnya. Katakan padanya “wah ternyata kamu pandai menggunakan
rumus-rumus (pilih satu kepandaian yang menurutmu agak menonjol)…maukah kamu
mengajariku?”. Setelah itu, berikan dia gurauan yang membuat dirinya diakui. Semua
orang akan merasa senang ketika orang lain kagum padanya dan orang tidak akan
merasa canggung jika ia terlibat dalam bidang yang ia kuasai.
Sekarang awal semester, banyak buku yang harus dibeli,
bahkan berlebel “wajib”, kantong telah kering dan kiriman dari orangtua tidak
bisa diandalkan, ditambah lagi ada satu teman yang paling repot membayar iuran
kelompok, kepala rasanya dihantam bola bertubi-tubi. Tidak ada salahnya jika
kamu mengatakan pada temanmu “sesungguhnya jika bukan karena tanggungjawabmu
membayar iuran, aku tidak akan menarik iuran darimu”. Secara psikologis, “Tuan
kikir” akan semakin kikir jika dicaci-maki perilakunya dan semakin jauh kamu menegaskan kesan
dirinya sebagai orang yang kikir. Dia tidak memiliki motivasi nyata untuk
berubah. Oleh karena itu, ciptakan suasana yang mengubah sudut pandangnya agar
dompetnya lebih longgar.
Setiap perubahan yang diinginkan dari seseorang haruslah
demi kepentingan orang tersebut, karena perubahan yang nyata dan awet hanya akan terjadi jika orang itu
ingin menjadi lebih baik. Apabila membantu seseorang menjadi lebih baik,
berarti dia telah menemukan bahwa dirinya memiliki pengaruh kuat untuk membantu
hampir semua orang untuk hidup lebih bahagia .
Yang
paling kita inginkan dalam hidup adalah seseorang yang akan mendorong kita
melakukan apa yang dapat kita lakukan (Ralph Waldo Emerson)